Animasi Efek Kembang Api

Jumat, 30 Mei 2014

The Audio-Lingual Method and Drilling by Risnami



Kesimpulan yang saya dapat dari penjelasan Risnami yaitu, The Audiolingual Method adalah metode pengajaran bahsa asing yang menekankan pengajaran mendengarkan dan berbicara sebelum membaca dan menulis. Menggunakan dialog sebagai bentuk utama dari presentasi bahasa dan latihan sebagai tekhnik pelatihan utama. Bahasa Ibu atau Mother Tongue tidak diperkenankan didalam kelas.


Tekhnik di dalam metode ini yaitu, pendekatan berbasis lisan, mendengarkan dengan penuh saksama, menghafalkan teks atau dialog, menggunakan instruksi di dalam bahasa target,
menggunakan kaset, vcd, dvd. ataupun lab bahasa jika diperlukan.
Prinsip dasarlam metode ini yaitu; pemisahan keterampilan bahasa dalam mendengarkan, berbicara, membaca, menulis dengan menekankan pada pengajaran mendengarkan dan berbicara sebelum peserta didik membaca dan menulis, penggunaan dialog sebagai sarana utama dalam penyajian bahasa, menekankan kepada tehnik menhafal, berdialog. 
Penjelasan dari pemateri kurang jelas, karena dalam menyampaikan kurang bersemangat, jadi audience tidak bisa menangkap apa yang dijelaskan. Saran untuk teman kami Risnami, kuasai bahan ketika akan tampil presentasi, siapkan sebaik mungkin, jadi ketika tampil apa yang di informasikan dapat tersampaikan secara jelas dan baik....

The Oral Approach by Marda Ely Shinta



The Oral Approach adalah sebuah metode yang berasal dari British pada tahun 1930-1060 oleh Harold palmer and A.S Hornby. Tujuan dari metode ini yaitu, mengetahui kemampuan siswa, mengenalkan bahasa target, memperbaiki kemampuan cara pengucapan, berbicara dan membaca dari siswa. Fokus metode ini pada covabulary, grammar, reading skills, and spoken language. Karakteristik dari metode ini yaitu; spoken language, target language, new language point, vocabulary selection procedures, closely grade grammar, writing and reading introduced. Kelebihan dari metode ini, sangat coock diperkenalkan didalam bahasa, berbahasa secara lisan tanpa resiko, nilai praktek dari grammar dan vocabulary, dll. Sedangkan kekurangan nya yaitu; metode ini membosankan, tidak effektif, kurang nya pengawasan dari guru, dll. Kesimpulan dari metode ini yaitu Oral Approach bagian dari Vocabulary Control and Grammatical Control yang menghasilkan Syllabus of SLT. Penjelasan dari pemateri sangat baik, dijelaskan secara jelas dan rinci, diakhir presentasi nya beliau memberikan sebuah games yang dituntut untuk menebak kata-kata yang dia berikan,. Tetapi waktu yang pemateri gunakan sangat lama dan  sedikit membuat kami bosan dan jenuh. Tapi inti materi nya kami mengerti.

Kamis, 29 Mei 2014

CBLT by Suryani and Community Language Learning by Syarifah karmila Sari



Dari penyampaian pemateri saya dapat menyimpulkan bahwa CBLT adalah sebuah metode yang berfokus kepada apa yang diharapkan oleh siswa sebagai peserta didik. Metode ini diperkenalkan pada tahun 1970 di Amerika Serikat. CBLT merupaka metode yang mengacu kepada penjelasan ilmu pengetahuna, kemampuan siswa serta tingkah laku nya. CBLT sebagai teori dalam berbahasa dan pembelajaran bahasa, yang berpola silabus yang didalam nya terdapat peranan guru dan siswa.
Mengapa kita harus menggunakan CBLT ? Karena, CBLT menyediakan daftar kompetensi dalam setiap situasi, juga menyangkut keberbagai bidang atau kompetensi yang dibutuhkan, menggambarkan berbagai aktifitas disetiap kompetensi yang berbeda. Materi yang digunakan dalam metode ini berupa teks, penilaian tugas, dan kemampuan siswa dalam menulis dan membaca. 

Penjelasan  dari Suryani cukup jelas, namun bahsa ynag digunakan sangat sulit dimengerti, saran untuk pemateri, ketika presentasi sebaiknya menggunakan bahsa yang mudah dipahami, jadi audience leih mudah mengerti..





Dari penampilan Syarifah saya dapat menyimpulkan bahwa Community Language Learning adalah sebuah metode yang diperkenalkan oleh Charles A Curran. Teori nya adalah pendekatan manusiawi ( siswa sebagai mahluk keseluruhan), suara dasar dan pola gramatikal dibangun, ini adalah metode yang bagus untuk kemampuan berbicara dan mendengarkan dan komunikasi sebagai kunci dari metode ini. Materi yang digunakan dalam metode ini buku, tetapi tidak terlalu di pertimbangkan sebagai kebutuhan pengajaran dan biasa nya materi ajar bergantung kepada kebutuhan siswanya. Hubungan antara guru dan siswa, guru sebagai konselor dan siswa sebagai klien. Metode ini  menciptakan hubungan yang akrab antara guru dan siswa. siswa tidak perlu merasa canggung untuk menanyakan persoalan yang mereka tidak tahu dan menjalin komunikasi yang lancar.
Penjelasan dari pemateri saya rasa sangat bagus, dijelaskan dengan suara yang lantang dan bersemangat, jadi audience lebih mudah mengerti. Di akhir presentasi nya juga ia memberikan sebuiah simulasi yang cukup menarik..